Aku hanya terdiam pada batu tak bersuara
Mengalun pada gemercik yang sedikit bergericik
Gelombang fana mulai nampak kejinggaan
Terseret derasnya arus senja itu
Aku hanya sedikit ingin berbisik
Pada alunan yang kukhianati
Bersahabatlah denganku kali ini
Aku hanya ingin kau menyampaikan padanya
Aku merindukan hilirku
Yang lalu sempat berbisik
Yang lalu sempat menyipit pada kembang tawanya
Aku rindu torehan hangatmu
Aku rindu lentera yang sempat hinggap pada hati yang bisu
Mengalun sendu namun tertawa lucu
Indah sekali senja itu...
Kau mengarung dan aku diam diprahumu
Kau berceloteh dan aku tertawa dengan polosku
Tapi mengapa kau dusta
Kau mendua dan entah dia siapa
Dan entah pula aku ini apa untukmu
Fana sekali...
Tapi aku rindu perahumu...
Hei...tuan beransel...
-i. d. a. , jkt 26-01-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar