Kamis, 26 April 2012

Tangisan

bulir bening yang nampak tak bersalah mulai terjatuh
tak terbendung dan mengalir begitu saja
meratap pada sang bola mata 
mendengar isakan tak henti
apa yang kudengar?
tangisankah itu?
atau hanya nada sendu yang samar
bergurau kufikir

benar nyata namun bulir itu mangalir
tangisan sang dara yang peluh nampaknya
benar-benar isakannya itu menggumam
tak lalu saja sang dara bernyanyi
nyanyian sendu nyatanya 
biarlah kau terisak
nikmati saja tangisanmu itu...

-Jakarta, 27-04-2012, i. d. a.-

Selasa, 10 April 2012

April akan Berlalu

begitu cepat waktu yang tak kuhitung dengan sengaja

tak dengan mu lebih tepatnya

tak pernah aku ingin berkata padamu bahwa aku tetap menanti hilirmu

perahu kebanggaanmu, kebodohan polos kata mereka padaku

kawan mu sedikit berceloteh padaku

bersuara untuk hanya mengingatkan lembarku untukmu yang kusimpan rapih

embun itu mungkin saksi betapa bodohnya wajahku

lupa sedang menyembunyikan dengan rapatnya rinduku

hingga kembali terhuyung akan ingatan lembarmu

sudah usai kufikir tentang antalogi yang sedang kau mainkan

ternyata tak hanya rasa yang kembali mampu berkata

namun gurat halus dan nada yang tak sengaja kulontarkan

betapa rindunya fikirku kini

hingga embun itu tak mampu membuatku kembali menutup lembarmu

dibulan keempat ditahun yang tak tau sampai kapan ingatan akan kau usai

April, itu nama bulan yang mungkin akan segera berlalu

hanya kembali terdiam disudut kerinduan yang tak bisa kusuarakan

ah, kembali berperan setelah kembali aku mampu berkata kau

iya, kau.. kau yang buatku berkata aku cinta

kecintaan dalam bisu yang takkan pernah akan ku lafalkan padamu

menikmati secangkir kopi hangat yang ternyata mulai kucintai

sama dengan ketika aku mampu mencintaimu

april akan tetap berlalu denganmu...



Jakarta, 10 april 2012

i. d. a.

Jumat, 06 April 2012

Sang Pencipta

aku tau helai nafas ini tak mungkin terus melaju

aku ingat benar apa yang sudah tertulis pada takdir akhir nanti

masa berakhir, masa yang hilang

mungkin saja ada cara penghentian waktu

tak mungkin ketika hanya manusia yang mengadu

tak ada yang bisa menghentikan ketentuanNya

berjalannya diarah yang Ia beri dengan kelurusan

berhentilah pada alur yang tak jelas menuju mana

lantunan nada-nada syair pujian bagiNya

membuat nadi yang beku kembali bernyawa

menyuarakan keagunganNya dengan aroma kesejukan

rindu kembali bersujud pada Mu

Sang pencipta makhluk bumi




-i. d. a. , jkt '07'04'12-