Kamis, 24 Mei 2012

Bahagia itu Kamu

Hei tuan, tanpa kau aku tak mengenal makna syair tak juga mengenal betapa kerasnya alur hati dan pemkiranmu. Menikmatimu dengan diamnya aku tak mengerti kadang mengapa ini kujalani tapi aku menikmati segalanya, hari ini aku mulai tak ingin lagi menggalaumu karna takkan ada arti nyata jika murungku hanya karnamu. Tak ada salahmu padaku, itu nyata memang...tak ada luka yang sengaja kau buat memang, tapi sungguh aku memang benar merindu bayangmu hanya menggalaumu caraku nyatakan inginku, nyatakan rinduku, bisuku, dan ronaku...

Sadar memang kau membawa perubahan pada karyaku, syairku yang memang tanpa sengaja tertuju untukmu..namun bahagia itu memang kamu, kamu yang tanpa sengaja Tuhan minta menemaniku dan menemani khayalku menikmati senyummu. Menikmati bahagiannya saat menggalaumu, tak perduli kata orang apa pada nyataku tetap saja kulakukan untuk menikmatimu. Egoisku menikmatimu tanpa kuingin kau tau dan mereka disekitarmu sadar tentang aku yang menggalaumu.

Hari ini ku meminta ijin padamu dengan tersirat aku akan menghapus segala memoriku saat mengagumi segala karyamu, senyummu, bodohmu dan diammu. Aku berlalu saja pada detik terakhir menikmati wajahmu itu isyaratku, maaf tapi teruntuk kau yang memang menjadi bagian dari rinduku bahagia itu tetap kamu.

Lima bulan kulalui dengan kagumku pada sosokmu tuan beransel, nama isyaratku untukmu entah kudapat dari mana nama itu namun jelas aku suka menyebutmu tuan beransel...
aku pergi kali ini tetap dengan diamku...
Jagalah senyummu...
dan bahagiamu...


i. d. a.

24-05-2012

1 komentar: