Selasa, 29 Mei 2012



Senja di Tanah Kelahiranku


Berbulan-bulan aku tak kembali, tak menyapa sang kawan lama yang setia menemaniku ketika sang senja mulai menguasai alam sore itu. Pulau dewata tanah kelahiranku tanah tempat tinggal orang tuaku kini, sedang aku tetap menuntun ilmu di ibu kota.
Hai kawan lama, tak rindukah kau dengan ku? sang gadis yang suka menikmati sejuknya desiran angin kala senja mulai nampak bersama ombak yang tiada lelahnya berkejar-kejaran. riang kufikir para pelancong yang menyambangimu kala itu.
Aku rindu padamu, sedikit meluangkan waktu dengan duduk diantara bulir pasir yang tiada habisnya kufikir tiada tara bahagiaku. Melepas segala beban yang tak tau entah ingin kulempar saja sejauh mungkin tak ingin berkata saat menyambangimu tak ingin bersuara mungkin hanya menghela nafas menikmati udara yang kurindu. Hei senja, aku rindu syahdumu rindu segala yang kau miliki. Senja di tanah kelahiranku, kau sungguh menggoda penikmatmu terutama aku yang begitu suka diantaramu. Aku akan segera pulang untuk menengokmu, bermain dengan kawan lamaku bulir pasir dan gemercik ombak yang sudah lama tak membasahi tubuhku.


i. d. a. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar