Senin, 18 Juni 2012

Hei Takdir....

Mungkin tiada penyesalan yang dapat kulontarkan atau sekedar kugoreskan dengan penaku kali ini, sentilan hangat Tuhan cukup untuk sadarkan hanya kau yang terbaik diantara makhluk Tuhan yang bernama pria. Menikmati masa yang kadang ingin kubalikkan lagi lembar yang pernah kugoreskan dengan indahnya kenangan yang tiada satu pun yang dapat kutemui pada makhluk Tuhan lain slain kau takdir hidup yang kumau menemani hingga akhir hayatku.
Biarlah kali ini kukuatkan saja pondasi rasa yang mungkin kau akan tengok lagi bukan sekedar untuk kau sapa, namun memang ingin kau pinang pada penantian yang seharusnya indah pada cuplikan yang terbayang saat kita duduk berdua, menikmati rasa, menikmati romansa, dan menikmati khayal impian hari tua.
Rintangan apa pun itu mungkin tiada bandingannya dengan rasa yang terlalu nampak kuat dengan posisi yang tak ayal mampu kuelak. Dia, dia, dan dia tak mampu merombak pondasi rasa yang tertanam dengan baiknya pupuk yang Tuhan berikan untukku.  Menghela nafas dengan rasa syukur slalu saja tak urungkan terpaan Tuhan memang kala ujianku harus kuselesaikan tanpa kau, tanpa wujud nyatamu memang namun percaya syair doa lantunanmu menyertaiku.
Menanti ditempat yang akan kutemukan jawaban pasti akan setiap tanyaku, hei takdir..temui aku dengan jawaban doaku...



teruntuk kakak perempuanku MA

"i. d. a. _19_06_2012"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar