Dentuman nada yang mengusik alunan pemikiran akan kau baru saja juga kusudahi dan baru saja kumulai melepas aroma yang mulai kunikmati baunya, kunikmati hangatnya, dan kunikmati nyatanya.
Tak denganku mungkin maumu, tak denganku mungkin sisi nyata khayalmu mampu kau gapai? biarlah takdir Tuhan yang menjawabmu inginmu dan biarlah kumulai menghapus memori yang inginku sungguh kusimpan namun apa daya nyata memorikupun harus segera kuhapus.
Biar saja kau pilih indahnya masamu dengannya dan bukan denganku...
i. d. a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar